Tuesday, October 28, 2014

Bukan sebuah tokoh Novel

Pagi ini nggak begitui baik buat gue, ngejemput dia yang biasanya penuh dengan senyum. Disambut dengan murung. Nggak tau kenapa tuh muka bisa berubah gitu dalam semalem. Padahal perasaan gue nggak ngapa-ngapain.
But, apa kata Bang Mario Teguh bikin ane introspeksi diri berkali-kali. Gimana pun yang salah itu cowok. Gitu khan ya Bang Mario?
So, dari awal gue masuk rumahnya sampe nganter dia post test di kampus dia, bahkan sampai gue ngetik ini postingan. Gue masih nggak ngeh atas apa yang salah dari diri gue.

Klo dipikir-dipikir gue emang agak tersinggung sih sama apa yang terjadi pas sarapan tadi pagi.

"Nanti aku buatin bekal lagi ajah buat di kost. Biar nggak usah jajan. Khan lagi gak punya duit."
N bebarengan dengan kalimat itu. Wajah dia jadi murem! Asli murem! Cemberut bikin GAK ENAK HATI! Astaghfirullah...

Dan aku hanya tertawa kecil, menertawakan kondisi keanehan pagi ini...

----------

Gue emang bukan Nino, dalam Cinta Sehangat Pagi.
Tapi perasaan cinta dan pengorbanan atas komitmen yang selalu gue jaga dan akhirnya gue langgar cuman ITU SAMA dengan apa yang dilakuin Nino, tapi buat dia ternyata seakan tidak dihargai.
Gue nggak pengen nyerah.
Gue cuman pengen dia berubah.
Lebih menghargai.

0 komentar: